Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Juni 2013

Mahkota Generasi Penerus Bangsa

 MAHKOTA SANG MAHASISWA
    Dunia ini bukan seperti drum tanki yang mampu menampung semua Dinamika Sosial yang terjadi setiap saat, bukan pula sebagai kincir angin yang mampu berputar keseluruh arah untuk memberikan angin kepada semua yang membutuhkan.
Dunia ini adalah sepucuk kertas kosong yang harus kita goreskan dengan tinta-tinta pengabdian terhadap nusa bangsa dan negara ini. Genersi muda khususnya seorang mahasiswa adalah pusatnya perubahan dinamika sosial. dari Era Orde Lama, Orde Baru bahkan hingga sekarang Era Reformasi ialah Mahasiswa sebagai penggerak dinamika Dunia ini.
Sementara dimana Peran Mahasiswa yang hanya duduk manis mendengarkan dosen menyampaikan materi dalam ruangan?
Kita adalah Mahasiswa yang katanya agen of change (agen perubahan), agen of social (agen sosial), dan agen of control (agen pengawas). Apakah kita masih tinggal diam melihat mirisnya kehidupan kini?
Tugas kita sebagai Mahasiswa adalah untuk memberikan pandangan mengenai bagaimana kita menyikapi persoalan diluar sana yang begitu kompleks sehingga mampu memberikan pemecahan mengenai pertanyaan Apakah Negara kita baik-baik saja?
Mari kita telusuri lebih dalam menyangkut pertanyaan tersebut.
Kita lihat di perempatan lampu merah sana, banyak tangan mengadah di sisi mobil-mobil mewah itu . apakah itu yang disebut negara kita Merdeka? Apa itu yang disebut Negara kita baik-baik saja?
    Sementara kita lihat keatas, para pejabat sibuk untuk mempertaruhkan kepentingan mereka, mereka sibuk untuk memperkaya dirinya serndiri, mempertahankan yang bukan haknya. Apakah itu yang dinamakan bahwa negara kita Merdeka? Dan apakah itu yang dinamakan bahwa negara kita baik-baik saja?
Kebebasan Akses Informasi yang semakin tak mengenal ruang dan waktu sehingga menumbuhkan sikap Hedonisme, Individualisme, atau bahkan Westrnisasi kebudayaan sedangkan budaya yang kita miliki mengapa kita lupakan?
Apakah kita hanya menunggu bila kebudayaan kita di klaim oleh negara lain baru akan sadar dan menjaganya?
    Kawan,! Kita adalah Mahasiswa ! sudah saatnya kita berteriak inilah kami Mahasiswa! Inilah kami kaum intelekual yang siap mengubah dunia. kini saatnya kita membuka telinga dan membuka mata hati nurani kita. Sampai kapankah negeri tercinta ini, kita biarkan hancur secara perlahan oleh tangan-tangan yang tak bertanggung jawab?
    Menyandang gelar “Maha” adalah bukan sebagai ajang untuk gagah-gagahan, bukan pula sebuah nama tertinggi sehingga kita menutup telinga mengenai fenomena yang kian miris.
 Mahkota sang Mahasiswa bukan terletak pada kepandaian duduk di ruang kelas mendengarkan dosen berbicara. Gelar Maha adalah status tertinggi yang memiliki kuasa untuk memilih. Akan seperti apa negara ini selanjutnya?
    Wahai Mahasiswa, dengarlah suara mereka yang merintih panas melihat geliat Hidup modern yang bercampur hedonisme? Sudikah kalian meninggalkan sejenak meninggalkan kapitalisme kehidupan untuk mencicipi pahitnya hidup yang mereka rasakan?
Tidak selamanya Gelar mahasiswa itu disandang. Akan tiba saatnya kita akan di hadapakan dalam pilihan hidup. Apakah kita akan tetap memilih memperjuangkan idealisme keberpihakan tersebut atau justru memilih untuk mengikuti arus untuk berdamai dan berkompromi dengan gemerlapnya kebutuhan hidup?
    Mahkota sang Mahasiwa terletak pada ketangguhan nurani memihak kebenaran. Berpihak untuk berbuat sesuatu, tidak hanya mencari celah kesalahan dengan berteriak dan mencaci. Berteriak dengan ilmu dan berfikir sebelum bertindak. Karena sang maha bukanlah sosok imajiner yang berada diatas awan. Sang maha adalah sosok yang peka terhadap lingkungan sosialnya yang menggantungkan segenggam harapannya di bahunya.
    Lantas, apakah kita sudah merasa cukup puas dengan label sang maha tersebut? Akankah kita tetap bertahan dengan kebanggaan semu itu?








Writted by_suharyati DJ ^_^

Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut